Skip to main content

JANGAN MUDAH MENYERAH

Sekuat apapun mental dan keberanian yang telah kalian bagun, pasti akan mengalami naik dan turun semangat itu, itu semua adalah hukum alam, tetapi dimana kita mau berusaha pasti disitu ada jalan, maksudnya ketika kalian mau berusaha itu semua akan kita lewati ketika kita dalam keadaan tidak semangat.
Seseorang yang mempunyai banyak kelebihan seperti keadaan ekonomi yang baik dan keadaan fisik yang sempurna tetapi kalau kalian mempunyai sifat pantang menyerah itu sama saja kalian akan mengalami kegagalan, begitu sebaliknya kalau seseorang itu mempunyai mental yang lemah, keberanian yang lemah, dan mempunyai banyak kekurangan kalau seperti keadaan ekonomi yang kurang dan keadaan fisik yang tidak sempurna tetapi mempunyai sifat pantang meyerah yang kuat maka dia akan berhasil.
Sebagian orang yang telah gagal dalam meraih impiannya terkadang mereka memiliki sifat mudah menyerah, karna mereka sudah merasakan rasa sakit kegagalan itu membuatnya tidak mau mencoba lagi sehingga membuatnya gagal dalam meraih impiannya. Tetapi coba kalian lihat orang yang sudah merasakan kesuksesan dalam meraih impiannya, mereka mengawalinya dengan semangat dan pantang menyerah sekali gagal maka mereka coba terus sampai mereka berhasil.
Oleh karna itu sangat penting sekali kalian menanamkan di dalam hati kalian jangan pernah menyerah karna dari kata pantang meyerah membuat orang akan terus berusaha dalam mencapai kesuksesan yang di impikannya.
Seperti contoh tokoh yang satu ini, dia mempunyai keadaan fisik yang tidak sempurna, dimana dia tidak mempunyai kedua kakinya. Dia kehilangan kedua kakinya saat dia perang. Kedua kakinya hilang karna terkena ranjau di saat perang, dia adalah Bob Willen.
Bob Willen adalah seorang vettran di Vietnam. Pada saat itu Bob adalah seorang peserta lomba marathon internasional pada tahun 1986 di New York., pada saat itu Bob adalah peserta yang memiliki keadaan fisik yang tidak sempurna karna tidak mempunyai kedua kakinya, namun tidak membuat Bob tidak mudah menyerah untuk mengikuti lomba tersebut.
Pada saat tanda untuk memulai lomba itu, Bob berlari dengan kedua tangannya dan melemparkan badannya kedepan, ribuan pesertapun berlari dengan semangat untuk mencapai finis, namun Bob dengan keadaan fisik yang tidak sempurna tidak mau kalah dengan para peserta yang lain untuk mencapai finis, Bob terus berlari dengan kedua tangannya.
Di 10 kilometer pertama membuat para peserta kelelahan dan membuat sebagian peserta yang tidak dapat melanjutkan lomba itu naik ke bus panitia. Semua peserta sudah mencapai 10 Km dalam lomba itu, namun Bob adalah peserta di barisan belakang, semangat, dan pantang menyerah, membuat Bob terus berlari dengan kedua tangannya, sehingga membuat Bob menyelesaikan putarannya yang pertama. Bob berhenti sejenak untuk mengganti kaos tangannya yang sudah sobek dengan yang baru, setelah Bob mengganti kaos tangannya Bob kembali berlari untuk mencapai tujuannya menuju finis.
Bob pada saat itu di damping ayahnya, namun ayahnya berada bersama ribuan penonton di tribun untuk melihat para peserta lomba, ayah Bob terus mendukung anaknya agar terus berlari, dengan semangat dan tekatnya yang kuat Bob mampu menyelesaikan 10 Km dalam satu hari. Namun ketika malam Bob tidur di sleeping bag yang telah disiapkan oleh panitia.
Beberapa hari berselang dimana Bob tinggal menyelesaikan 100 meter lagi, akan tetapi di 100 meter terakhir Bob terjatuh terguling – guling di karnakan kondisinya yang sudah parah baik itu kedua tangannya yang sudah berdarah – darah dan juga paruh – paruhnya dan juga pernafasannya yang sudah lemah, dari hasil pemeriksaan dokter yang mendampinginya.
Sejenak, Bob bangkit kembali dan memejamkan matanya karna merasakan sakit yang di alaminya, namun Bob pada saat itu mendengar suara penonton dan ayahnya yang mendukungnya pada saat itu. Berkat dukungan ayah dan semua penonton membuat Bob semangat, membuat Bob membuka matanya perlahan – lahan untuk melanjutkan pertandingan itu yang tinggal 100 meter lagi menuju finis. Bobpun kembali berlari dengan kedua tangannya dan melontarkan badannya kedepan menuju garis finis dan akhirnya Bob berhasil mencapai garis finis dengan urutan yang paling terakhir.
Semangat dan pantang menyerah membawa bob berhasil melampaui garis finis, dan pada saat itu Bob tercatat di Guinnes Book Of Record sebagai satu – satunya orang cacat yang telah menyelesaikan lomba maraton itu.
Di hadapan puluhan wartawan Bob berkata “saya bukan orang hebat, anda tahu saya tidak mempunyai kaki lagi, Saya hanya menyelesaikan apa yang telah saya mulai, Saya hanya mencapai apa yang saya inginkan, Kebahagiaan saya dapatkan dari proses untuk mendapatkannya, Selama lomba, fisik saya turun drastis, Tangan saya sudah hancur berdarah – darah, Tapi, rasa sakit di hati saya terjadi bukan karna luka itu, melainkan ketika saya memalingkan wajah saya dari garis finis, Jadi, saya kembali fokus untuk menatap goal saya, Saya rasa tidak akan ada orang yang gagal dalam lari marathon ini, Tidak masalah anda akan mencapai berapa lama, asal anda terus berlari, Anda disebut gagal ketika anda berhenti, Jadi, janganlah berhenti sebelum tujuan anda tercapai”.
Dari kisah Bob, dapat membuat kita terinspirasi bahwa orang yang sukses tidak hanya milik orang yang pintar, cerdas, orang kaya, orang yang sempurna, melainkan orang yang mampu sukses adalah orang yang mempunyai sifat pantang meyerah untuk mencapai tujuan.
Dari sebuah kata pantang meyerah akan membuat kita akan terus berusaha, kerja keras, dan berani berkorban untuk mencapai kesuksesan yang kita impikan. Karna kesuksesan berawal dari kata pantang meyerah, maka dari itu penting jangan mudah menyerah yang harus kita tanamkan di dalam diri kita untuk meraih kesuksesan yang kita impikan.

Dari sekaranglah buat dirimu berubah dimana yang dulunya pantang menyerah, sekarang rubah sifat itu menjadi pantang menyerah untuk mencapai kesuksesan yang kita impikan.



PENULIS : ARIYANTO

Comments